Yogyakarta – Di sudut Gedung Lantai 2 RSJ Grhasia, di tengah hiruk pikuk padatnya aktivitas manusia, sejumlah mahasiswa jurusan Ilmu Tasawuf ISQI Sunan Pandanaran menghadiri seminar dan studi lapangan bertema keadaan jiwa manusia. Selain mahasiswa, acara ini juga dihadiri oleh para dosen studi ilmu tasawuf dan beberapa staf RSJ Grhasia sebagai bentuk menjalin kerja sama antar lembaga dan menemani mahasiswa dalam proses pembelajaran lapangan.
Studi lapangan Selasa, 22 Juli 2025 pada pukul 10.00- 13.30 ini, diadakan sebagai bentuk penyadaran, bahwa kondisi manusia yang beragam tak hanya tertuang dalam teori, namun juga tertuang dalam kehidupan nyata yang berangkat dari rantai genetik, sosial, emosional, dan berbagai faktor lainnya. “Studi lapangan ini bertujuan agar mahasiswa kami punya pengalaman secara langsung, bukan hanya sekedar teori saja.” Ujar bapak Ade Supriyadi M.A, dalam sambutannya sebagai Ketua Prodi (Kaprodi) Ilmu Tasawuf.
Kemudian, studi lapangan di RSJ Grhasia diadakan juga sebagai bentuk kepercayaan lembaga pendidikan ISQI Sunan Pandanaran kepada pihak rumah sakit yang telah terbiasa bersentuhan dengan berbagai kondisi jiwa masyarakat, untuk berbagi keilmuan terkait hal tersebut. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh ibu Woro Windarini, M.Psi selaku kepala bagian Program Keuangan, Data dan Teknologi Informasi, dalam sambutan beliau di acara ini. “Adanya studi lapangan ini bukan untuk menimba Ilmu tapi untuk sharing ilmu terkait tentang perkembangan manusia maupun pengelolaan sumber daya manusia.” Ucapnya.
Setelah sambutan hangat oleh perwakilan masing-masing lembaga, dilanjutkan dengan penyampaian materi seminar bertema gangguan perkembangan dan mental manusia yang disampaikan oleh ibu Aril Halida M.Psi., Psikolog. Materi yang disampaikan oleh beliau tentang gangguan pada tumbuh dan kembang manusia atau biasa disebut dengan istilah psikopatologi, disampaikan secara lengkap dan memberikan kesan yang sangat berharga untuk kalangan mahasiswa Ilmu Tasawuf. “Dari pemaparan beliau saya bisa lebih peduli terhadap kesehatan jiwa diri saya dan lingkungan sekitar, pentingnya kesehatan jiwa ini untuk membentuk sosok yang tenang dan bahagia, sehingga kita bisa berkontribusi secara baik di lingkungan sekitar.” Ujar Irfan, salah satu mahasiswa Ilmu Tasawuf.
Manusia merupakan suatu individu yang kompleks, apapun hal yang mereka rasakan, selalu berkaitan dengan berbagai faktor, baik itu faktor biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Semuanya saling terkait tanpa bisa saling meninggalkan. Menanamkan hal-hal baik untuk keempat faktor tersebut, diharapkan bisa menjadikan manusia yang sehat secara lahir dan batin (jiwa).
Waktu terus berjalan, acara ini berlanjut dengan materi yang berbeda, yaitu tentang Management Sumber Daya Manusia. Narasumber dari materi ini adalah ibu Ami Tursina AMK., S.Pd., M.Psi, sosok yang dipercaya oleh pihak rumah sakit sebagai Kasubbag ADM & Pengembangan SDM. Materi yang disampaikan oleh beliau juga tak kalah penting, bagi beliau menjaga kualitas pekerja di rumah sakit merupakan hal yang penting. Hal ini dikarenakan, lingkungan yang sehat terbentuk dari manusia yang sehat secara jasmani dan rohani.
Hari semakin terik, namun semangat belajar tak kunjung padam. Setelah bergelut dengan dua materi dalam ruangan, sebagai penutup dan inti acara, kami berlanjut menyapa udara segar, mengelilingi ruang privat rumah sakit, yang terdiri dari ruang perawatan NAPZA, ruang kriya pasien, ruang perawatan dan istirahat pasien. Meski ada beberapa ketentuan dalam edisi tour rumah sakit, tapi sesi ini tetap menyenangkan. Kami diajak bersentuhan langsung oleh berbagai perawatan yang mereka lakukan untuk berbagai pasien, mulai dari anak-anak sampai dewasa tua. Demikianlah studi lapangan ini berakhir sebagai pemenuhan mata kuliah Tasawuf dan Psikologi Perkembangan serta mata kuliah Management Sumber Daya Manusia (SDM) yang diampu oleh bapak M. Fajar Bastian, S.Psi., M.A.
