Ketum KONI: Olahraga bukan Sekadar Prestasi, Tetapi Pemersatu Bangsa

Lentera Post – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, menegaskan olahraga memiliki peran strategis dalam memperkuat persatuan bangsa, selain menghasilkan prestasi yang membanggakan Indonesia di kancah dunia.

“Bicara olahraga, bicara Merah Putih. Olahraga adalah pemersatu bangsa,” kata Marciano saat menerima audiensi pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Marciano menekankan bahwa di masa damai, bendera Merah Putih dapat berkibar di mancanegara bukan hanya dalam kegiatan kenegaraan, melainkan juga melalui prestasi atlet. “Olahraga ini, suatu dunia yang pada saat kita berkumpul bersama, kita kesampingkan perbedaan. Olahraga adalah potensi besar mempersatukan bangsa kita,” tambahnya.

Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, menilai olahraga tidak hanya penting dalam ranah prestasi, tetapi juga sebagai gaya hidup masyarakat. Menurutnya, pengembangan infrastruktur sosial olahraga—mulai dari fasilitas, komunitas, hingga organisasi—akan membuka peluang munculnya profesi baru dan memberi dampak ekonomi.

Sport tourism dan sport industry juga memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat sekitar. Hal ini perlu dikembangkan demi mendongkrak kesejahteraan masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Wakil Dekan II FISIP UI, Dwi Ardhanariswari Sundrijo, menyoroti pentingnya olahraga dalam membentuk kesadaran kebangsaan generasi muda. Ia menilai kompetisi olahraga dapat mengurangi sikap individualis dan membangkitkan rasa sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Hal itu diamini oleh Marciano, yang menyebut olahraga berperan besar dalam membangun karakter bangsa. “Olahraga membentuk SDM yang kompetitif, sportif, disiplin, taat aturan, dan tidak cepat puas. Dimanapun kita berada, kita harus bermanfaat untuk Indonesia,” tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, FISIP UI mengundang Ketum KONI Pusat sebagai narasumber kuliah umum bertema Olahraga dan Nasionalisme pada akhir Oktober mendatang. Kolaborasi lainnya juga akan digagas, melibatkan akademisi FISIP UI di bidang sport tourism, komunikasi, publikasi, hingga pengabdian masyarakat.

FISIP UI sendiri memiliki tradisi kedekatan dengan olahraga. Sejumlah kompetisi rutin digelar, di antaranya Sirkuit Nasional C FISIP UI Open 2025 untuk cabang bulu tangkis yang masuk kalender resmi PBSI, turnamen taekwondo, hingga multievent antar mahasiswa lintas kampus.

“Anak-anak kita, jiwa nasionalismenya harus dibangun. Mahasiswa begitu lulus harus jadi orang yang bertanggung jawab membangun bangsa Indonesia,” pungkas Marciano.

sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *