Hadapi Tantangan Industri, Kemenko PMK Tekankan Pendidikan Berbasis Teknologi

Staf Khusus Bidang Inovasi dan Kerja Sama Kemenko PMK, Ferro Ferizka saat melaksanakan acara Konsolidasi Pendidikan Nasional untuk Mengembangkan Talenta Digital Masa Depan Indonesia/Foto: Kemenko PMK

Jakarta, LenteraPost – Staf Khusus Bidang Inovasi dan Kerja Sama Kemenko PMK, Ferro Ferizka, menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perubahan teknologi.

Hal tersebut disampaikan Ferro yang mewakili Menko PMK Pratikno saat melaksanakan acara Konsolidasi Pendidikan Nasional untuk Mengembangkan Talenta Digital Masa Depan Indonesia.

Ia mengingatkan pentingnya kesadaran akan perkembangan teknologi dan tantangan yang harus dihadapi dalam konteks pendidikan. Salah satunya, yaitu terciptanya kesenjangan antara keterampilan lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan industri.

Oleh karena itu, melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Senin (3/3/2025), Ferro mengatakan perlunya adaptasi kurikulum yang lebih dinamis serta kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta.

Kolaborasi ini berfungsi untuk memastikan generasi muda Indonesia memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan mampu menghadapi tantangan global.

“Kampus memiliki peran besar dalam menyiapkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja yang terus berkembang. Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana pendidikan tinggi dapat mengakomodasi kemajuan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI),” ujar Ferro.

Lanjutnya, apabila AI dimasukkan kedalam kurikulum, baik melalui mata kuliah, program studi, atau departemen khusus, maka ini adalah peluang untuk berinovasi dan memastikan lulusan perguruan tinggi memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.

“Adaptasi terhadap perubahan ini bukan hanya penting, tetapi juga membuka jalan bagi generasi yang lebih siap dan berdaya saing,” ujar kata Ferro.

Country Director LinkedIn Indonesia, Lanny Wijaya menyampaikan proyeksi talenta digital di Asia Tenggara. Ia memaparkan beberapa pekerjaan yang mengalami perubahan karena imbas dari perkembangan teknologi.

Pemaparan tersebut memiliki peranan yang penting untuk memberikan gambaran tentang dinamika pasar kerja di masa depan, sehingga lintas sektor dapat menyesuaikan strategi dalam mempersiapkan generasi muda unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Ojat Darojat, menekankan urgensi digitalisasi pendidikan dalam mendorong pengembangan talenta generasi muda.

Ia mengungkapkan bahwa human development yang tinggi menjadi salah satu faktor dalam mewujudkan sebuah negara maju dan kompetitif di tingkat global. Peta jalan pendidikan Indonesia 2025-2045 untuk mendukung percepatan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

“Penting bagi kita menggunakan teknologi supaya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas keterlibatan siswa (student engagement) dalam kegiatan pembelajaran,” kata Ojat.

Melalui kegiatan ini, Kemenko PMK memiliki komitmen untuk memfasilitasi dan memperkuat kolaborasi antar kementerian dan lembaga untuk merancang kebijakan pendidikan berbasis teknologi dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tuntutan industri di masa mendatang.

(sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *