Gubernur Khofifah Bangga, SMK Jatim Dominasi Emas di Ajang Vokasi Bergengsi ASEAN 2025

Lentera Post – Surabaya, 2 September 2025, Kabar membanggakan datang dari ajang The 14th WorldSkills ASEAN Competition 2025 di Manila, Filiphina pada 26-28 Agustus 2025. Dalam ajang kompetensi keahlian tingkat ASEAN tersebut, Jawa Timur menyumbangkan medali emas terbanyak untuk kontingen Indonesia.

Berdasarkan hasil akhir lomba, Juara Umum diraih oleh Malaysia, dan Juara dua diraih oleh tuan rumah Filiphina.

Sedangkan Indonesia yang membawa pulang 9 medali emas, 1 medali perak, 9 medali perunggu, serta 9 Medal of Excellence (MOE) harus berpuas diri dengan berada di peringkat ke-3.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, dalam ajang ini Jawa Timur mengirimkan 12 delegasi yang berasal dari 11 SMK di berbagai daerah di Jatim. Dari Jatim menyumbangkan 4 medali emas, 1 medali silver, 5 medali perunggu dan 1 medal of excellence (MOE) untuk kontingen Indonesia.

“Alhamdulillah, SMK Jatim mendominasi perolehan emas untuk kontingen Indonesia. Tidak hanya itu kita juga menyumbang kontingen terbanyak, dari 27 kontingen SMK Indonesia, 11 dari Jatim. Ini jadi bukti bahwa pembinaan vokasi di Jatim bukan main-main,” ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/9).

Kompetisi ini sendiri diikuti oleh 258 talenta muda dari 10 negara ASEAN dan mempertandingkan 32 bidang keterampilan.

Atas prestasi Internasional tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan syukur dan bangganya atas prestasi serta menjadi bukti kualitas pendidikan vokasi di Jawa Timur. Pengharagaan yang diraih tersebut menegaskan, posisi Jatim menjadi barometer pendidikan vokasi di Indonesia.

Secara khusus, Gubernur Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak seperti para guru, pembimbing dan official. Utamanya kepada orang tua dan pelajar berprestasi Jatim, Gubernur Khofifah menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam ajang ini. Para guru, pembimbing dan official tim yang penuh dedikasi. Para orang tua yang dengan penuh bekal doa restunya. Dan tentu bagi anak-anakku, kalian sangat luar biasa, terima kasih,” ucapnya haru.

“Pencapaian ini selain mengharumkan nama bangsa dan daerah, juga menjadi bekal kalian di masa depan,” pesan Khofifah.

Gubernur Khofifah melanjutkan, dunia pendidikan vokasi telah lama menjadi salah satu fokus bagi Jawa Timur. Khofifah meyakini, penguatan pendidikan vokasi akan menjadi salah satu modal guna mendukung kemajuan manufaktur di Jatim.

Untuk itu, Pemprov Jatim disebutnya terus mendukung penuh peningkatan kapasitas para pelajar SMK yang salah satunya melalui berbagai ajang seperti WorldSkill ASEAN, Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dan lomba kompetensi keahlian dari Kementerian Tenaga Kerja RI.

“Prestasi ini juga menjadi bukti bahwa anak-anak kita sangat siap bersaing secara global. Utamanya di sektor pendidikan vokasi yang harapannya bisa memperkuat ekosistem manifaktur di Jawa Timur,” ujarnya.

Di akhir, Gubernur Khofifah kembali menyatakan komitmennya dalam mendukung, menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur.

Capaian ini sekaligus menegaskan posisi Jatim sebagai barometer pendidikan vokasi di Indonesia.

“Jatim sebagai Center of Gravity terus berkomitmen untuk terus mendorong SMK-SMK agar menjadi pusat lahirnya generasi unggul dan membuktikan bahwa Jatim sebagai barometer pendidikan vokasi di Indonesia,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jatim Aries Agung Paewai mengungkapkan para pelajar yang menjadi delegasi WorldSkill ASEAN ini sebelumnya telah mengikuti ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dan lomba kompetensi keahlian dari Kementerian Tenaga Kerja.

Aries juga menyebut, dari 38 kompetitor yang mewakili Indonesia, sebanyak 27 berasal dari SMK dan 11 di antaranya dari Jawa Timur. Jumlah ini menjadi kontingen terbesar sekaligus bukti kuatnya pembinaan vokasi di provinsi Jawa Timur.

Tak hanya itu, selain perolehan medali yang patut diapreasiasi dan dibanggakan adalah perolehan prestasi MOE. Pada prestasi MOE, peserta tidak mendapatkan medali gold, silver atau bronze. Tapi secara nilai dan kompetensi memenuhi persyaratan kompeten. Pekerjaan selesai dan nilai bagus.

“Perolehan ini menjadi bukti bahwa anak-anak kita memang kompeten. Apalagi 19 bidang kompetensi keahlian yang dilombakan merupakan sektor prioritas yang relevan dengan kebutuhan industri nasional maupun global,” ungkapnya.

Meski hanya berkompetisi di 19 bidang lomba dari 32 bidang keterampilan, namun kehadiran para delegasi Indonesia dalam WorldSkills ASEAN Competition 2025 diharapkan dapat semakin memperkuat daya saing talenta muda di tingkat regional maupun global.

“Kita memang berada di peringkat ketiga. Tapi saya bersyukur bahwa delegasi kita menunjukkan kualitasnya. Para peserta tidak hanya bersaing menunjukkan keahlian teknis, tetapi juga ketekunan, inovasi, dan daya saing global,” ujarnya.

Adapun 19 bidang keterampilan keahlian yang diikuti Indonesia mencakup beragam sektor, mulai dari delegasi Indonesia berpartisipasi pada 19 bidang keterampilan unggulan, yaitu teknologi otomotif (automobile technology), keamanan siber (cyber security), collaborative robot, elektronika, teknologi mode (fashion technology), teknologi desain grafis (graphic design technology), tata rambut (hairdressing), layanan hotel (hotel reception), layanan restoran (restaurant service), dan teknik pendinginan dan pendingin udara (refrigeration and air conditioning).

Lebih jauh, ada juga otomasi industri (industrial automation), kontrol industri (industrial control), industri 4.0, Internet of Things, administrasi sistem jaringan TI (IT network systems administration), solusi perangkat lunak TI untuk bisnis (IT software solutions for business), teknik mesin CAD (mechanical engineering CAD), mekatronika, serta teknologi web.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *