Lentera Post – Kembali menyasar penyandang disabilitas, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) menjalankan program Jawa Timur Cerdas Digital (Jatim CERDIG) berupa Workshop Optimalisasi Artificial Intelligence (AI) dalam strategi digital dan branding usaha yang diikuti oleh anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jatim.
Kegiatan yang berlangsung di Lt.1, Ruang Wilis, Kantor Dinas Kominfo Jatim Surabaya, Jumat (29/8/2025) itu, bertujuan untuk memberi ruang pembelajaran inklusif, memberdayakan serta memberi bekal keterampilan digital khususnya dalam pemanfaatan AI untuk digital marketing dan membangun branding usaha yang kreatif, kuat serta berdaya juang.
Peserta sebanyak 25 orang yang merupakan anggota HWDI Jatim, adapun pembicaranya ialah seorang Dosen Fakultas Komunikasi dan Bisnis Media, Universitaa Ciputra Surabaya Ignasius Liliek Senaharjanta yang menyampaikan materi berjudul ‘Pemanfaatan AI untuk Media Sosial’.
Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Dinas Kominfo Jatim, Suharlina Kusumawardani mewakili Kepala Dinas Kominfo Jatim. Dalam sambutannya, Suharlina menyampaikan, terima kasih atas kedatangan peserta.
Diterangkannya, perkembangan teknologi digital yang mempengaruhi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga membawa perubahan besar karena pengaruh dari pemanfaatan AI.
“Melalui workshop CERDIG, Dinas Kominfo Jatim berupaya menghadirkan ruang pembelajaran digital yang inklusif untuk memberdayakan penyandang disabilitas dengan keterampilan pemanfaatan AI, sehingga mereka mampu meningkatkan strategi branding usaha, memperluas pasar, serta membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang meraih kesuksesan di era digital,” jelas Suharlina.
Dirinya menilai, AI tidak hanya mempermudah proses bisnis, namun juga mampu meningkatkan efektivitas strategi branding serta memperluas jangkuan pemasaran.
“Saya harap kegiatan ini dapat mendorong semangat para anggota HWDI Jatim untuk terus berkarya mengembangkan usaha UMKM-nya melalui teknologi digital dan berdaya secara ekonomi,” ujar Suharlina.
Memahami Pembuatan Konten Media Sosial dengan AI
Sementara itu, hadir sebagai pembicara, Dosen Fakultas Komunikasi dan Bisnis Media, Universitaa Ciputra Surabaya Ignasius menjelaskan, bahwa konten berharga bagi media sosial, ialah konten yang harus mudah ditemukan, dibaca, dipahami, dapat ditindaklanjuti, serta dapat dibagikan maupun disimpan.
Dalam penjelasannya, Ignasius memperkenalkan cara membuat prompt dan berbagai perangkat AI seperti ChatGPT, Gemini, Suno, Runway dan lainnya.
“Dengan ilmu itu, diharapkan bisa membantu UMKM dalam pembuatan konten mulai dari ide, teks, hingga gambar profesional,” jelas Ignasius.
Tak hanya itu, Ignasius pun mengajak peserta untuk mempraktikkan pembuatan konten kreatif yang sesuai dengan identitas merek UMKM mereka.
“AI bukan untuk menggantikan keputusan manusia, melainkan menambah nilai pada penilaian manusia,” pesan Ignasius.
Apresiasi HWDI pada Diskominfo Jatim
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, membuat para anggota HWDI Jatim memiliki kesempatan secara inklusif untuk belajar menggunakan teknologi digital seperti AI.
Ditemui di sela-sela kegiatan, Ketua HWDI Jatim, Sulistiawati menyampaikan apresiasi serta rasa terima kasihnya kepada Diskominfo Jatim karena telah memberikan kesempatan pada HWDI untuk mengikuti kegiatan workshop
“Mengingat sekitar 90 persen anggota HWDI Jatim memiliki UMKM, yang mayoritas bergerak di bidang menjahit, kuliner dan catering. Sehingga membutuhkan pelatihan digital untuk mengembangkan usaha mereka khususnya di media sosial,” ucap Sulis.
Pada kegiatan CERDIG ini, peserta yang hadir diberikan pembekalan sekaligus pelatihan secara langsung mengenai kegunaan AI pada aplikasi yang sebelumnya telah diperkenalkan oleh pembicara. Sulis menilai, pembelajaran ini tentu membuat para pekerja perempuan dapat mengikuti perkembangan teknologi digital khususnya penggunaan AI dalam mengembangkan perekonomian yang memang dilakukan di rumah dengan akses HP.
“HWDI adalah himpunan wanita disabilitas yang merupakan suatu penggerak ekonomi di era digital saat ini. Tentunya tidak boleh menjadi orang-orang yang termarjinalkan di belakang untuk itu menurut saya sangat berguna sekali karena untuk mendapatkan income perekonomian”, terang Sulis.
Ke depan, dirinya berharap agar kegiatan CERDIG dapat berkesinambungan secara berkelanjutan, karena melihat perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan pesat sehingga orang-orang pelaku UMKM, khususnya penyandang disabilitas dapat terus meningkatkan kemampuannya dalam memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk kepentingan bisnis yang dijalani.(MC Jatim/ida-vin/eyv)