Lentera Post – Surabaya, 11 September 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima 14 Duta Besar dan calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (10/9).
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya peran diplomasi ekonomi untuk membuka lebih banyak peluang kerja sama internasional bagi Jawa Timur. Ia berharap para duta besar dapat memperkuat diplomasi, mempromosikan potensi ekonomi dan perdagangan Jatim ke kancah global, sekaligus mendorong Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara.
“Kami sangat berharap para Duta Besar dan Calon Duta Besar RI di berbagai negara akan mempromosikan serta mengenalkan potensi ekonomi, perdagangan, wisata, serta produk unggulan dari Jawa Timur di kancah internasional sekaligus mendukung program Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara,” ujar Khofifah.
Menurutnya, diplomasi ekonomi merupakan salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia. Oleh karena itu, potensi perdagangan dan produk unggulan Jatim harus terus dikenalkan melalui berbagai misi dagang, baik di dalam maupun luar negeri.
Khofifah juga memaparkan sejumlah proyek strategis yang sedang berjalan di Jatim, seperti pembangunan jalan tol Ngawi–Bojonegoro–Tuban–Lamongan–Manyar–Bunder, pengendalian banjir Kali Lamong, SPAM Umbulan, hingga pembangunan kereta gantung di Kota Batu.
Menurut orang nomor satu di Jawa Timur ini, infrastruktur tersebut akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Jatim sekaligus memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Jatim adalah penyumbang terbesar kedua PDRB perekonomian Indonesia setelah DKI Jakarta. Maka kami memiliki tanggung jawab besar menjaga peran Jatim sebagai salah satu lokomotif perekonomian nasional,” ungkap Khofifah.
Dari sisi capaian, Khofifah menyebutkan bahwa ekonomi Jawa Timur Triwulan II-2025 terhadap Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 3,09 persen (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 16,53 persen. Sementara secara tahunan (y-on-y), ekonomi Jatim tumbuh 5,23 persen dengan pertumbuhan tertinggi pada jasa perusahaan sebesar 9,76 persen.
Ke depan, Khofifah berharap pertemuan dengan para duta besar mampu membuka peluang baru, baik melalui ekspor, investasi, maupun kolaborasi strategis dengan mitra internasional.
“Memberikan rasa optimis bagi kami melalui Bapak Ibu yang mewakili Indonesia di negara-negara sahabat. Insyaallah peluang-peluang ekonomi Jatim bisa diperjuangkan para duta besar,” pungkasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian Luar Negeri RI sekaligus calon Dubes RI untuk Vietnam, Adam Mulawarman Tugio, menegaskan komitmen Kemenlu untuk mendukung diplomasi ekonomi bersama Pemprov Jatim.
“Jatim dipilih karena spesial, begitu banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan mitra di kawasan. Kami siap membantu mengembangkan produk ekspor dan investasi Jatim ke mancanegara,” katanya.
Para duta besar juga melakukan kunjungan lapangan ke sektor manufaktur dan perikanan di Jawa Timur. Dari hasil tinjauan, mereka melihat potensi besar yang bisa dikembangkan, terutama dengan negara-negara Timur Tengah yang memiliki sumber pembiayaan kuat.
Selain mendorong ekspor, ada pula peluang outbound investment dengan memanfaatkan perubahan generasi pengusaha diaspora di Eropa.
“Kita ingin memanfaatkan kondisi ini agar perusahaan-perusahaan yang kesulitan regenerasi bisa diambil alih dan diarahkan untuk memperkuat ekspor ke tanah air,” tambah Adam.
Sebagai informasi, total 14 duta besar hadir dalam pertemuan ini. Tiga di antaranya sudah dilantik, sementara 11 lainnya akan segera dilantik. Mereka akan bertugas di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur, Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika Latin.