Optimistis Dorong Harapan Baru dan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Lentera Post – SURABAYA, 22 OKTOBER 2025, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama tiga Menteri Kabinet Merah Putih menyaksikan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800.000 debitur pencipta lapangan kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa (21/10) sore.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) RI Mukhtarudin, serta Menteri UMKM RI Maman Abdurrahman. Turut hadir pula Gubernur, Bupati/Wali Kota, dan ratusan ribu debitur dari 38 provinsi se-Indonesia, baik secara langsung maupun daring.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan optimismenya bahwa pelaksanaan Akad Massal KUR ini menjadi momentum penting untuk memperkuat harapan baru masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
“Alhamdulillah di bawah koordinasi Pak Menko Perekonomian Airlangga dan Kementerian terkait, akan menjadi bagian penguatan terhadap jalannya satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming,” ujarnya.
Khofifah menilai, jumlah 800.000 debitur yang terlibat dalam akad massal tersebut bukan angka biasa. Ia yakin program ini membawa dampak nyata bagi masyarakat dan pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia.
“Bahwa 800.000 Akad Massal saya rasa sangat sesuatu, sangat bermakna dan Insya Allah memberikan solusi bagi sangat banyak pihak,” katanya.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini juga menilai KUR tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga membuka harapan baru bagi petani, pelaku UMKM, dan masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja baru.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, hingga 20 Oktober 2025, total penyaluran KUR di Jawa Timur telah mencapai 889.504 debitur dengan total plafon pencairan Rp37,22 triliun. Capaian ini memperkuat peran sektor keuangan dalam menopang stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kehadiran KUR telah menjadi motor penggerak utama ekonomi daerah, memperluas akses pembiayaan produktif dan mendorong kemandirian pelaku UMKM. Ini penting, karena kontribusi sektor koperasi UMKM terhadap PDRB Jawa Timur pada tahun 2024 bahkan mencapai 60,08 persen,” jelasnya.
Selain KUR, Peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) ditanggapinya sebagai langkah penting yang diambil pemerintah pusat dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan hunian yang layak dan terjangkau.
“Harapannya, program KPP bisa menjadi pelengkap dari KUR, karena masyarakat yang telah berdaya secara ekonomi perlu didukung dengan akses pembiayaan terhadap perumahan yang berkualitas,” kata Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah menyebut acara ini menjadi bermakna karena momen pelaksanaan Akad Massal KUR ini khususnya di momen Hari Jadi ke 80 Prov. Jatim pada 12 Oktober lalu. Dengan semangat ‘Jatim Tangguh Terus Bertumbuh’, ia menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk terus mendukung program-program pemerintah pusat yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami punya Filosofi Kerja Jatim BISA. Yaitu Berdaya sekaligus Inklusif dimana _No One Left Behind_. Dimana melalui forum ini akan mendorong semua kekuatan untuk mendapatkan manfaat dari pembangunan yang dilakukan. Kemudian Sinergis dan Adaptif yang harus terus menjadi penguatan kita semua,” jelasnya.
Di akhir, Khofifah kembali menyampaikan dukungan Pemprov Jatim akan program KUR dan KPP. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama membangun ekosistem ekonomi yang berkeadilan.
“Bersama kita membangun ekosistem ekonomi yang inklusif di mana masyarakat tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga memiliki tempat tinggal yang layak dan bermartabat,” pungkasnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa KUR menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pemerataan ekonomi dan memperluas lapangan kerja.
“KUR tersalur sesuai dengan target dan mempercepat penyalurannya yang mampu mendorong ekonomi masyarakat, ujarnya.
Airlangga menjelaskan, total 1.940 debitur hadir dalam Akad Massal KUR kali ini, terdiri dari 1.800 debitur KUR Reguler, 40 debitur KUR Pekerja Migran, dan 100 calon debitur Kredit Perumahan. Pemerintah menargetkan penyaluran KUR tahun 2025 sebesar Rp300,7 triliun, dengan realisasi hingga 17 Oktober telah mencapai 76,86 persen atau Rp217 triliun.
“Ini adalah komitmen untuk memperluas jangkauan dari KUR lebih dari 3,5 juta debitur pelaku UMKM,” tukasnya.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menambahkan bahwa pelaksanaan akad massal KUR menjadi momentum memperkuat kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
“Mari mendorong kolaborasi karena keterlibatan kepala daerah mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam KUR bagi usaha mikro kecil dan menengah,” ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay, Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza, Wakil Menteri UMKM RI Helvi Yuni Moraza, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, jajaran Bupati/Wali Kota se-Jatim, Direksi Bank HIMBARA, serta ribuan debitur dari seluruh Indonesia.