Tahun 2025 menjadi masa di mana teknologi AI tidak hanya mempermudah hidup, tetapi juga membuka peluang baru bagi penipuan digital. Teknik deepfake dan phishing berbasis AI kini makin sulit dibedakan dari kenyataan. Menurut blogs.manageengine.com, para peretas menggunakan Generative AI untuk membuat video dan pesan palsu yang tampak sangat meyakinkan. Jika tidak berhati-hati, siapa pun bisa menjadi korban manipulasi digital ini.
1. Waspadai Deepfake dan Phishing yang Semakin Realistis
Teknologi deepfake memungkinkan AI meniru wajah dan suara seseorang dengan presisi tinggi. Para penipu memanfaatkannya untuk membuat video atau panggilan palsu yang tampak nyata, bahkan menggunakan identitas orang terdekat atau figur publik.
Seperti dijelaskan oleh blogs.manageengine.com, serangan semacam ini sering digunakan untuk menipu korban agar memberikan informasi pribadi atau melakukan transfer dana. Oleh karena itu, penting untuk selalu memverifikasi sumber pesan — jangan langsung percaya pada video, panggilan, atau email yang tampak asli tanpa memastikan kebenarannya.
2. Gunakan Autentikasi Multi-Faktor (MFA)
Salah satu langkah paling efektif untuk melindungi akun dari penipuan digital adalah menerapkan Autentikasi Multi-Faktor. Berdasarkan laporan widyasecurity.com, metode ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta dua atau lebih verifikasi identitas — misalnya kata sandi, kode OTP, atau sidik jari.
Dengan MFA, bahkan jika peretas mengetahui kata sandi, mereka tetap tidak bisa mengakses akun tanpa faktor autentikasi tambahan. Langkah ini terbukti efektif dalam mencegah pembajakan data dan akses ilegal.
3. Periksa Fakta Sebelum Bagikan Informasi
Di era digital yang serba cepat, banyak orang tergoda untuk langsung menyebarkan konten tanpa memverifikasi kebenarannya. Padahal, penyebaran video atau berita palsu hasil deepfake bisa memperkuat dampak penipuan. Sebelum membagikan informasi, selalu lakukan fact-checking dari sumber resmi atau situs verifikasi terpercaya.
Selain itu, biasakan untuk tidak mengklik tautan mencurigakan, terutama yang datang melalui email atau media sosial. Jika ragu, lebih baik abaikan atau laporkan konten tersebut.
Penutup: Waspada dan Bijak Hadapi Era Deepfake
Teknologi AI memang terus berkembang, tetapi kesadaran pengguna tetap menjadi benteng pertahanan terbaik. Dengan memahami trik deepfake, menerapkan autentikasi ganda, dan memverifikasi setiap informasi, Anda bisa tetap aman di tengah maraknya penipuan digital. Dunia siber di 2025 penuh inovasi — dan kewaspadaan adalah kunci untuk menikmatinya dengan aman.