Lentera Post — Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus memperluas jejaring kerja sama internasional di bidang ketenagakerjaan. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui pertemuan bilateral antara Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Menteri Tenaga Kerja Qatar Ali bin Saeed bin Samikh Al Marri, di sela-sela The 6th Session of the Islamic Conference of Labour Ministers di Rosewood Doha Hotel.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk memperdalam kemitraan ketenagakerjaan Indonesia–Qatar, terutama dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja, keselamatan kerja, dan pengembangan program pemagangan bagi generasi muda di sektor-sektor strategis. “Indonesia dan Qatar memiliki peluang besar untuk membangun kemitraan yang konkret dan saling menguntungkan, baik melalui pelatihan bersama, program pemagangan, maupun pertukaran keahlian di bidang produktivitas dan keselamatan kerja,” ujar Menaker Yassierli dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (20/10/2025).
Dalam pertemuan itu, Indonesia menawarkan kerja sama program pemagangan internasional bagi generasi muda di perusahaan besar Qatar, seperti Qatar Airways dan QatarEnergy, melalui skema government-to-government special apprenticeship visa serta intra-corporate transferee. Langkah ini diharapkan menjadi jembatan peningkatan kapasitas tenaga kerja muda Indonesia sekaligus memperkuat diplomasi ekonomi dan ketenagakerjaan kedua negara.
Selain itu, Menaker Yassierli mengusulkan kerja sama pelatihan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), khususnya untuk sektor pertanian dan konstruksi, yang menjadi prioritas pembangunan nasional dalam satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran. “Melalui kolaborasi pelatihan K3, kita ingin memastikan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berdaya saing global,” tegas Yassierli.
Dalam forum yang sama, Indonesia juga mendorong partisipasi aktif Qatar dalam OIC Productivity Network, serta menyampaikan rencana pembentukan Lembaga Ketenagakerjaan dan Produktivitas Indonesia yang akan menjadi pusat pembelajaran bersama bagi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). “Dengan semangat kolaborasi dan solidaritas antarnegara OKI, kita dapat membangun dunia kerja yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan tenaga kerja,” ujar Yassierli.
Sebagai tindak lanjut konkret, Menaker Yassierli mengundang Menteri Tenaga Kerja Qatar untuk melakukan kunjungan kerja ke Indonesia. Agenda tersebut meliputi peninjauan pusat pelatihan vokasi dan produktivitas nasional, serta penjajakan peluang kerja sama jangka panjang di bidang pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja profesional.
Langkah ini menandai komitmen berkelanjutan pemerintahan Prabowo–Gibran dalam memperkuat jejaring global dan menciptakan lapangan kerja berkualitas, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dunia Islam di bidang ketenagakerjaan dan produktivitas.
