Lentera Post – Malang, 28 Agutsus 2025, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melanjutkan rangkaian pasar murah. Kali ini digelar di Halaman Kantor UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Malang, Rabu (27/8).
Gubernur Khofifah menyampaikan, pasar murah menjadi solusi untuk menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok masyarakat, khususnya beras. Hal ini seiring dengan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium yang ditetapkan Bapanas, dari Rp12.500 menjadi Rp13.500 per kilogram.Sementara beras SPHP tetap dengan HET 12.500 per kilogram.
“Bisa dibayangkan kalau terjadi lonjakan harga beras di pasar. Maka melaksanakan dan memaksimalkan pasar murah untuk memenuhi keterjangkauan kebutuhan pokok bagi masyarakat menjadi solusi terbaik,” ujar Khofifah.
Menurutnya, beras merupakan kebutuhan konsumsi tertinggi rumah tangga. Karena itu, ketika harga beras naik, daya beli masyarakat langsung terpengaruh. Melalui pasar murah, distribusi beras dapat dilakukan lebih cepat dan lebih mudah dijangkau masyarakat.
“Kalau beras naik, masyarakat tidak mudah menjangkau sesuai pemenuhan kebutuhan. Maka beras harus didistribusikan dengan cara yang memudahkan bagi masyarakat salah satunya mengadakan pasar murah,” ungkapnya
Khofifah juga menyoroti realisasi distribusi beras Bulog yang masih rendah. Dari total stok SPHP 173 ribu ton yang tersedia, baru sekitar 6,17 persen yang tersalurkan per tanggal 26 Agustus 2025. Salah satu kendala, kata Khofifah, terletak pada sistem aplikasi yang belum berjalan lancar.
“Ada yang sudah apply sampai tiga minggu tapi ada yang belum cair, ada juga yang lancar. Maka perlu ada langkah bersama antara Bulog dan Bapanas agar distribusi beras tidak tersendat,” jelasnya.
Ia menambahkan, kehati-hatian dalam distribusi juga dipengaruhi kekhawatiran terjadinya pengoplosan beras. Namun, Khofifah menegaskan distribusi beras SPHP harus terus digencarkan mengingat stok yang tersedia cukup melimpah tetapi kendala pada distribusi.
“Intinya pemenuhan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng dan telor harus dicukupkan dan terus dilakukan penetrasi pasar untuk memenuhi keterjangkauan daya beli masyarakat,” tegasnya.
Adapun harga komoditas pasar murah di Halaman Kantor UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Malang Kota tanggal 27 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.
Beras Premium Rp14.000/kg (Rp70.000/sak). Harga Kota Malang Rp15.600/kg. HET Rp. 14.900/kg. Jumlah komoditas 150 kg. Beras medium Rp11.000/kg (Rp55.000/sak). Harga Kota Malang Rp12.500/kg. HET Rp13.500/kg. Jumlah komoditas 10 Ton. Gula pasir Rp14.000/kg. Harga Kota Malang Rp16.500/kg. HET Rp17.500/kg. Jumlah komoditas 120 Kg.
Minyakita Rp13.000/liter. Harga Kota Malang Rp16.000/liter. HET Rp15.700/liter. Jumlah komoditas 240 Liter. Telur ayam ras Rp22.000/kg. Harga Kota Malang Rp25.000/kg. HET Rp. 30.000/kg. Jumlah komoditas 100 Kg
Bawang Merah Rp7.000/250 gr. Harga Kota Malang Rp39.429/kg. HET Rp41.500/kg. Jumlah komoditas 10 Kg. Bawang Putih Sinco Rp6.000/250 gr. Harga Kota Malang Rp31.429/kg. HET Rp. 38.000/kg. Jumlah komoditas 10 Kg. Tepung Terigu Rp10.000/Kg. Harga Kota Malang Rp13.000/kg. Jumlah komoditas 60 Kg.
Selain bahan pokok, pasar murah juga menghadirkan stand UMKM yang menjual beragam produk makanan, minuman, hingga kerajinan tangan.
“Mereka hadir untuk memberseiringi kegiatan pasar murah,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah meninjau stand UMKM sekaligus berdialog dengan pelaku usaha. Ia juga memberikan masukan terkait kemasan produk makanan agar lebih menarik, serta mengapresiasi kualitas kain ecoprint hasil karya pelaku UMKM.
“Packaging-nya sudah bagus, tapi masih bisa dipercantik lagi. Untuk kain ecoprint ini luar biasa, bahannya bagus dan motifnya sangat menarik,” puji Khofifah.