Lentera Post – Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat, khususnya perempuan di sekitar wilayah operasional dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan menyebut sebanyak 47 orang yang mayoritas ibu rumah tangga (IRT) bergabung dalam SPPG. “Kebanyakan pekerja adalah perempuan, khususnya ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan. Melalui program ini, mereka kini memiliki penghasilan,” ujar Tigor dalam siaran pers BGN yang diterima pada Senin (11/8/2025).
Dari program ini, lanjut Tigor, para IRT ini mampu meraup penghasilan sekitar Rp2 juta per bulan. Tugas mereka menyiapkan serta mendistribusikan makanan bergizi kepada penerima manfaat. “Kemudian dengan program ini sekarang memiliki pekerjaan di sana. Kami memberikan gaji sekitar Rp 2 juta per bulan,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti dedikasi luar biasa dari para petugas lapangan, terutama para ibu rumah tangga yang bekerja di dapur SPPG. “Para ibu-ibu bekerja dari jam 1 dini hari hingga jam 6 pagi, karena makanan ini harus didistribusikan sekitar jam 7 atau 8 pagi ke sekolah-sekolah. Jadi para ibu-ibu mengerahkan energi mereka bekerja pada dini hari,” ungkap Tigor.
Program MBG diharapkan dapat terus memberikan manfaat ganda memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di sekitar wilayah pelaksanaannya.
