Lentera Post
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan transformasi digital yang merata, aman, dan memberi manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selama satu tahun peran Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, lanjutnya, pembangunan digital tidak berhenti pada infrastruktur, tetapi juga pada penguatan ekosistem informasi dan literasi masyarakat.
“Transformasi digital bukan hanya soal jaringan dan teknologi, tapi bagaimana manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,” ujar Menkomdigi dalam keterangannya di Jakarta, pada Rabu (15/10/2025).
Memperkuat Konektivitas Nasional melalui BAKTI
Melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kemkomdigi berhasil memperluas konektivitas digital ke wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Selama satu tahun, BAKTI menuntaskan pembangunan 1.234 menara telekomunikasi baru dan menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi di 2.185 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.
Selain itu, 10.274 titik fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan kantor pemerintahan kini telah mendapatkan akses internet publik.
Menurut Meutya, langkah ini menjadi fondasi utama bagi pemerataan ekonomi dan peningkatan kualitas layanan publik.
“Konektivitas digital adalah hak dasar masyarakat modern. Dengan sinyal yang menjangkau pelosok, kita membuka akses pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi baru,” jelasnya.
Kemkomdigi juga memperkuat layanan satelit multifungsi Satelit Republik Indonesiai (SATRIA-1), yang kini aktif mendukung akses internet di wilayah kepulauan dan pegunungan. Program ini menjadi simbol hadirnya negara dalam memastikan seluruh warga, tanpa terkecuali, dapat terkoneksi.
Digitalisasi yang Memberdayakan
Kemkomdigi tidak berhenti di infrastruktur. Melalui berbagai program pemberdayaan digital, kementerian mendorong masyarakat memanfaatkan konektivitas untuk kegiatan produktif.
Selama tahun pertama, lebih dari 5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota mengikuti pelatihan literasi digital tingkat dasar, menengah, dan tematik.
Indeks Literasi Digital Nasional pun meningkat menjadi 4,12 dari skala lima, melampaui target tahunan 4,0.
Menurut Meutya, keberhasilan ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai tidak hanya “terhubung”, tetapi juga “terampil” dan “tanggap digital.”
“Pembangunan digital yang sukses adalah yang menumbuhkan kemampuan masyarakat untuk berpikir kritis, beretika, dan produktif di ruang digital,” katanya.
Menjaga Ruang Digital Tetap Aman
Kemkomdigi juga menaruh perhatian besar terhadap keamanan ruang digital.
Selama satu tahun, kementerian melalui unit pengendalian konten digital telah menangani lebih dari 280 ribu konten negatif, termasuk hoaks, perjudian daring, serta eksploitasi anak dan kekerasan berbasis gender.
Langkah pengawasan ini dilakukan melalui kerja sama lintas kementerian, aparat penegak hukum, dan platform global untuk memastikan ruang digital Indonesia tetap sehat, beretika, dan terlindungi.
“Ruang digital yang aman adalah prasyarat bagi demokrasi yang sehat dan ekonomi digital yang tumbuh berkelanjutan,” ujar Meutya.
Memperkuat Diseminasi Informasi Melalui Media Pemerintah
Selain membangun infrastruktur dan ekosistem digital, Kemkomdigi memperkuat diseminasi informasi publik melalui jaringan redaksi bersama media pemerintah yakni InfoPublik.id, Indonesia.go.id, RRI, TVRI, dan ANTARA, pemerintah menyebarluaskan lebih dari 12.000 konten informasi strategis sepanjang 2025.
Konten tersebut meliputi tema pembangunan nasional, kebijakan digital, literasi masyarakat, dan layanan publik di berbagai sektor.
Upaya itu juga diperkuat dengan kolaborasi bersama pemerintah daerah dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di 34 provinsi, sehingga pesan kebijakan publik dapat diterima secara utuh oleh masyarakat.
“Media pemerintah adalah ujung tombak komunikasi publik. Kita ingin masyarakat mendapatkan informasi yang benar, berimbang, dan mudah diakses,” jelasnya.
Kinerja yang Memberi Dampak Nyata
Capaian satu tahun peran Kemkomdigi itu menunjukkan arah transformasi digital yang semakin berorientasi hasil (performance outcome):
masyarakat lebih terhubung, layanan publik lebih cepat, dan informasi pemerintah lebih mudah dijangkau.
Bagi Meutya, keberhasilan ini bukan hanya soal pencapaian teknis, tetapi tentang hadirnya keadilan digital di seluruh pelosok negeri.
“Kami ingin memastikan bahwa dari menara BAKTI di perbatasan hingga siaran pemerintah di layar televisi, semuanya memiliki tujuan yang sama: menghadirkan manfaat digital untuk rakyat,” tutup Menkomdigi Meutya Hafid.
Sumber