Sebanyak 372 Tenaga Medis Dikerahkan Layani Warga Terdampak Bencana di Tapteng

Lentera Post – Sebanyak 372 tenaga medis, terdiri atas dokter, perawat, tenaga kesehatan puskesmas, serta personel kesehatan TNI dan Polri, dikerahkan untuk memastikan seluruh warga terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.

Berdasarkan data per Jumat (5/12/2025), Dinas Kesehatan dan puskesmas menerjunkan 260 perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya, serta 46 dokter umum.

Selain itu, dukungan juga datang dari berbagai unsur, antara lain TNI AU (7 orang), Dinas Kesehatan Provinsi (7 orang), Universitas Sumatera Utara (13 orang), Mersi (5 orang), tenaga kesehatan dari Bogor (2 orang), Poltekkes (7 orang), TNI AD (14 orang), dan Dankesya (11 orang).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapteng, Lisnawati Panjaitan, menegaskan bahwa layanan kesehatan bagi seluruh warga terdampak banjir tetap berjalan maksimal.

Dari total 25 puskesmas di Tapteng, dua di antaranya sempat terdampak banjir. Namun, setelah proses pembersihan, kedua fasilitas tersebut kembali beroperasi normal.

Meskipun gudang instalasi farmasi Dinas Kesehatan mengalami kerusakan, Lisnawati memastikan distribusi obat bagi masyarakat tetap aman dan terkendali. “Kami tidak mengalami kendala dalam hal obat-obatan karena di hari kedua langsung disuplai oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan. Sampai dengan 6 Desember 2025, obat-obatan aman dan terkendali,” jelas dia.

Pelayanan kesehatan dilakukan melalui sejumlah skema, mulai dari pelayanan rumah ke rumah, puskesmas, posko kesehatan, hingga RSUD Pandan.

Menurut Lisnawati, hingga saat ini telah berdiri 63 posko kesehatan di seluruh wilayah Tapteng, terdiri dari posko statis dan posko bergerak.  “Kita langsung turun ke rumah-rumah warga dan kita membentuk posko. Sampai hari ini sudah ada 63 posko kesehatan di seluruh Kabupaten Tapteng. Ada yang bersifat statis dan ada yang bergerak,” tegasnya.

Sebanyak 23 puskesmas beroperasi sebagai posko statis dengan layanan 24 jam. Sementara itu, untuk menjangkau warga yang masih terisolasi, tenaga kesehatan dari TNI diterjunkan menggunakan helikopter.

Ia menambahkan bahwa keluhan kesehatan warga didominasi oleh batuk, flu, gatal-gatal, mual, dan diare, sehingga pelayanan kesehatan terus dimaksimalkan di seluruh posko dan puskesmas.

Pemkab Tapteng bersama seluruh unsur terus bekerja memastikan pelayanan kesehatan berlangsung tanpa hambatan, sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi masyarakat di masa pemulihan pascabencana.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *