Lentera Post – SURABAYA, 23 OKTOBER 2025, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia H.E. Mr. Sergei Tolchenov di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (21/10).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Khofifah mengajak Rusia memperkuat kerja sama strategis dengan Jawa Timur, khususnya di bidang maritim, pendidikan, dan ekonomi.
Gubernur Khofifah merasa terhormat karena Federasi Rusia memilih Surabaya dan Jawa Timur sebagai destinasi kunjungan Dewan Maritim Federasi Rusia yang dijadwalkan tanggal 5 November mendatang.
“Ini akan menjadi bagian untuk mengkomunikasikan kunjungan dalam jumlah delegasi yang lebih besar ditanggal 5 November mendatang dibidang maritim,” kata Gubernur Khofifah.
“Hal yang dibahas adalah kerjasama dibidang maritim, dimana pusat PT. PAL ada di Surabaya maka beliau juga melakukan kunjungan ke PT. PAL dan Pelindo,” tambahnya.
Ia menambahkan, kunjungan kerjasama dibidang _ship building_ dan _port_ ini menjadi penting karena posisi Indonesia sebagai negara maritim dan Jawa Timur sebagai hub untuk membangun koneksitas antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian Timur.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah menyebut, Jawa Timur merupakan provinsi dengan penduduk terbesar ke dua di Indonesia dengan aktivitas ekonomi juga terbesar kedua kontribusinya terhadap PDB setelah DKI Jakarta dimana Surabaya berperan sebagai pusat aktivitas maritim dan industri. Ini dibuktikan dengan 21 poros maritim (tol laut) dari 39 poros maritim Indonesia berada di Jawa Timur.
“Dari 39 poros maritim di Indonesia, 21 diantaranya dari Jawa Timur khususnya Tanjung Perak Surabaya. Sehingga kerjasama ini menjadi sangat strategis bagi Jawa Timur karena memang industri perkapalannya juga ada di Surabaya,” imbuhnya.
“Kita juga punya program perluasan dermaga di Probolinggo, kalau pelabuhan ini bisa diperdalam dan perluas dengan kerjasama investaai internasional, maka ini bisa mengurangi _dwelling time_ dari Tanjung Priok Jakarta maupun Tanjung Perak Surabaya,” lanjutnya.
Menurutnya, kekuatan Pelabuhan Probolinggo dengan pulau-pulau di Madura bisa menjadi _break water_ sehingga pendangkalannya rendah sekali. Maka, kami berharap untuk dikerjasamakan dengan Pemerintah Delegasi Rusia.
“Betapa sebuah negara maritim seperti Indonesia, kita membutuhkan kerjasama dengan negara yang industri maritimnya memang lebih advance dan canggih termasuk pangkalan dari PT PAL,” ungkapnya.
Tak hanya bidang maritim, Gubernur Khofifah melanjutkan, potensi kerjasama juga dibidang pendidikan. Yang mana, kerjasama ini telah dilakukan dengan kolaborasi dengan ITS utamanya Fakultas Perkapalan ITS. Ke depan kami usul untuk diperluas.
“Teknologi Perkapalan di ITS dikenal cukup maju sehingga kerjasama ITS dengan beberapa Perguruan Tinggi di Rusia sudah berlangsung cukup lama,” terangnya.
Oleh karena itu, Gubernur Khofifah berharap akan ada kesempatan beasiswa atau magang kerja yang lebih luas bagi masyarakat Jawa Timur khususnya di bidang teknologi perkapalan agar bisa meningkatkan skill masyarakat Jawa Timur lebih baik, lebih tinggi dan lebih luas lagi.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah berharap kunjungan Dewan Maritim Rusia ke Surabaya pada November mendatang mampu memberikan dampak positif bagi hubungan bilateral Jawa Timur dan Indonesia.
“Kami siap menjadi mitra strategis yang produktif dan saling menguntungkan agar berdampak nyata bagi hubungan bilateral Indonesia dan Rusia,” pungkasnya.
Sementara itu, Duta Besar Federasi Rusia H.E. Mr. Sergei Tolchenov menyampaikan kunjungan ini membahas potensi kerjasama bilateral diberbagai sektor antara Indonesia dan Rusia.
“Kami melihat potensi berbagai sektor yang bisa dikembangkan misalnya dibidang maritim, pembangunan kapal laut, dan juga pendidikan,” kata H.E. Mr. Sergei Tolchenov.
“Dalam waktu dekat tanggal 5 November akan ada Delegasi dari Rusia yang datang ke Surabaya membahas kolaborasi membahas industri kapal dan maritim,” imbuhnya.
Di akhir, H.E. Mr. Sergei Tolchenov menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ibu Gubernur atas dukungan yang diberikan sehingga hubungan kerjasama bilateral antara Rusia dan Indonesia bisa terjalin dengan baik.