Lentera Post – mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Unit Kecamatan Manyeuw mengambil langkah kolaboratif untuk mempercepat penanganan stunting di wilayah Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.
Bersama Puskesmas Debut dan Posyandu Ohoi Rumadian, para mahasiswa merancang program edukasi gizi dan pendampingan masyarakat yang difokuskan pada pencegahan stunting. Berdasarkan kegiatan koordinasi yang telah dilakukan pada 25–26 Juni 2025 lalu.
Koordinator Klaster Kedokteran dan Kesehatan KKN UGM, Alvian Chesyar, menyatakan pihaknya akan fokus pada edukasi gizi seimbang, sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta peningkatan kesadaran masyarakat.
“Kami ingin program ini benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan berkelanjutan,” ujar Alvian di Ohoi Rumadian, pada Senin (21/7/2025).
Rencana aksi yang disusun meliputi penyuluhan kesehatan terpadu, pendampingan Posyandu rutin, pembuatan media edukasi visual, serta digitalisasi data kesehatan desa.
“Program ini akan berjalan selama dua bulan dengan harapan menjadi model partisipatif dalam penanganan stunting di wilayah Maluku,” kata Alvian.
Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Debut, Lince Bertalina Rumangun, menyambut baik kolaborasi tersebut.
“Program mahasiswa UGM akan memperkuat upaya preventif kami, terutama dalam edukasi gizi sejak dini,” kata Lince.
Dalam pelaksanaan awal, mahasiswa KKN melakukan survei kebutuhan Posyandu dan diskusi dengan kader setempat.
Kader Posyandu, Mince Balubun, menambahkan kehadiran mahasiswa sangat membantu dalam pendampingan ibu dan balita.